ERDIKHA MORNING IDEA 12 OKTOBER 2021
View PDF
12 Oct 2021

Wall Street Melemah, Hati-Hati IHSG Rawan Koreksi

Indeks pada perdagangan kemarin ditutup melemah pada level 6459. Ditransaksikan dengan volume yang cukup relatif jika dibandingkan dengan rata-rata volume 5 hari perdagangan. Indeks dibebani oleh Technology (-3.124%), Consumer Cyclicals (-1.5%), Transportation & Logistic (-0.714%), Industrials (-0.644%), Healthcare (-0.638%), Financials (-0.454%), Consumer Non-Cyclical (-0.446%), Properties & Real Estate (-0.443%), Infrastructures (-0.206%),kendati ditopang oleh sektor Basic Materials (0.627%), Energy (2.331%) yang mengalami penguatan walaupun belum signifikan. Indeks pada hari ini diperkirakan akan bergerak pada range level support 6412 dan level resistance 6506. Bursa saham AS alias bursa Wall Street kompak melorot ke zona merah pada perdagangan Senin waktu setempat, melanjutkan pelemahan pada Jumat pekan lalu. Koreksi ini terjadi di tengah investor mempertimbangkan lonjakan harga minyak, kekhawatiran ekonomi dan rilis kinerja keuangan perusahaan per kuartal ketiga ke depan. Indeks saham blue chip Dow Jones Industrial turun 250,19 poin, atau 0,7%, ke posisi 34.496,06. Kemudian, indeks S&P 500 turun 0,7% menjadi 4.361,19 dan Nasdaq Composite turun 0,6% menjadi 14.486,20. Sentimen pertama yaitu soal perkembangan krisis likuiditas yang dialami raksasa properti China, China Evergrande. Saat ini, pemegang obligasi luar negeri Evergrande masih akan menyimak dan bersiap untuk kabar buruk soal pembayaran kupon obligasi perusahaan senilai US$ 148 juta yang jatuh pada Senin. Namun, harapan para pemegang obligasi luar negeri untuk mendapat pembayaran semi-tahunan untuk obligasi luar negeri yang jatuh tempo pada April 2022, April 2023 dan April 2024 tampaknya harus disimpan dalam-dalam lantaran Evergrande saat ini lebih memprioritaskan kreditur dalam negeri. Sentimen kedua yaitu soal krisis energi yang masih mengeram di sejumlah negara, seperti Inggris, China hingga mulai merambah AS.Krisis energi di Britania Raya semakin serius. Akibat melonjaknya harga gas, banyak produsen yang menggunakan banyak energi, seperti industri baja, kaca, keramik hingga kertas, terancam menghentikan produksi mereka. Harga gas telah meningkat 400% tahun ini di Eropa karena stok yang rendah dan tingginya permintaan. Ini memberikan tekanan khusus pada industri padat energi di negeri Ratu Elizabeth itu. Sentimen ketiga yaitu investor juga akan menyimak sejumlah data ketenagakerjaan yang penting di Britania Raya pada pukul 13.00 WIB. Badan statistik Britania Raya akan mempublikasikan data penerima tunjangan pengangguran (Claimant Count Change), data perubahan pekerjaan, hingga tingkat pengangguran. Tradingeconomics memprediksi, jumlah penerima tunjangan pengangguran akan berkurang 46.000, dari sebelumnya pada Agustus 2021 turun 58.600 yang merupakan penurunan kali keenam secara beruntun. Claimant Change berguna juga untuk menyajikan data jumlah orang yang menganggur di Inggris. Beralih ke Negeri Paman Sam AS, pada 21.00 WIB dan 22.00 WIB, akan ada rilis dua data penting, yakni mengenai data pembukaan lapangan kerja per Agustus dan ekspektasi inflasi konsumen per September. Konsensus pasar mengestimasi, jumlah lowongan pekerjaan di AS per Agustus akan mencapai 10,925 juta. Sebelumnya, Biro Statistik Ketenagakerjaan AS mencatat, pada Juli 2021 jumlah lowongan pekerjaan AS mencapai rekor tertinggi sejak Desember 2000, yakni 10,934 juta, melebihi ekspektasi pasar yang sebesar 10 juta. Hal tersebut terjadi menunjukkan adanya kendala pasokan tenaga kerja di tengah banyak perusahaan sulit menemukan calon karyawan. Sentimen keempat yaitu dari dalam negeri. Penambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia pada Senin (11/10) turun cukup drastis. Konfirmasi kasus positif Covid-19 hanya bertambah 620 kasus. Jumlah ini mirip yang terjadi pada awal pandemi lalu sekitar Juni 2020. Dalam data resmi yang dikutip, Senin (11/10), kasus positif tambah 620 menjadi 4.228.552, kemudian kasus aktif berkurang 1.889 menjadi 22.541. Lalu, kasus sembuh bertambah 2.444 menjadi 4.063.295. Terakhir, kasus meninggal bertambah 65 menjadi 142.716.




PT. Erdikha Elit Sekuritas | Member of Indonesia Stock Exchange
Gedung Sucaco lt.3 Jalan Kebon Sirih kav.71

Jakarta Pusat 10340, Indonesia

Website : www.erdikha.com